Sejarah singkat Karate-Do gojukai
Sejarah “Go-Ju-Ryu” mulai dengan
Shihan Chojun Miyagi yang digelar “Fuseishutsu no kensei” (orang sakti tak ada
bandingnya). Miyagi adalah murid Higaonna dan juga pernah berlatih seni bela
diri di Cina. Perguruan Goju-Ryu yang kemudian dibentuknya, essensinya adalah
“teknik mereguk dan menyemprotkan kekuatan dan kelembutan” di dalam semangat
kesiagaan tempur dari Seni Bela Diri Cina. Master Chojun Miyagi kemudian
menjadi pelatih di Okinawa dan mendirikan Goju-Ryu di Universitas Ritsumeikan,
di situlah Miyagi berkenalan dengan Gogen Yamaghuci yang pada saat itu menjadi
mahasiswa Fakultas Hukum di Universitas Ritsumeikan itu. Sebelumnya Gogen
Yamaghuci belajar Karate Goju-Ryu dari teman kuliahnya Yogi, dan murid senior
Chojun Miyagi, yaitu Meitoku Yagi. Ajaran Miyagi kemudian tersebar dari Kyushu
sampai ke daerah Kanto. Miyagi belajar sebagai seorang samurai dan memperdalam
ilmunya yang berakar di Cina, sehingga Miyagi menjadi sangat disegani di Jepang
dan Okinawa.
Shihan Miyagi dilahirkan di era
Meiji jaman 20 (1888) di suatu rumah terkenal di Naha, suatu kota besar di
Okinawa. Ia belajar karate pada umur 14 tahun dari Shihan To-on-no. Di era
Meiji jaman 36 (1904), dan ketika ia masih berusia 16 tahun, ia diperintah untuk
pergi ke Fuku-ken-sho di negeri Cina dan berlatih Kempo-Cina.
Di negeri Cina, ia menerima latihan
yang penuh disiplin dan keras. Chojun Miyagi di Cina belajar ilmu bela diri
lunak, yaitu Tai Chu Chuen dan Pakua Chang. Selain itu, di Cina
masih ada ilmu lunak lainnya yang dinamai “Hsing-I”.
Orang Cina mengatakan, untuk hidup
sempurna, orang harus berada di dalam chi. Dan chi juga ada dalam diri manusia.
Apakah chi itu? Ia adalah udara dan
enerji. Ia dibutuhkan untuk penyelarasan tubuh dengan alam. Chi dapat menjadi
suatu kekuatan yang melahirkan enerji. Jika ia menjadi yang disebut “yang utuh”
dan “yang utama”, yaitu “tai chi”. Jadi “tai chi” bermakna “yang utuh dan
utama”.
Tai chi dilambangkan sebagai dua
unsur yaitu: Yin dan Yang yang saling mengikat dan terpadu dalam satu bulatan.
Yin adalah kutub negatif yang dilambangkan sebagai wanita. Sedangkan Yang
adalah kutub positif yang dilambangkan sebagai jantan.
Manusia sewaktu lahir tubuhnya diisi
oleh Yin dan Yang, dan dalam usia dewasa mencapai puncaknya, kemudian perlahan
menurun sewaktu usia semakin bertambah.
Dengan berlatih pernapasan ketika
memainkan Sanchin, keseimbangan Yin dan Yang yang akan harmonis, sehingga yang
rutin dan teratur melakukannya akan senantiasa awet muda, dan kalihatan jauh
lebih muda dari usianya yang sebenarnya.
Orang Cina meyakini bahwa realita
hidup bukanlah gabungan dari momen-momen yang terpisah. Melainkan jalinan tanpa
batas dari perubahan gejala alam. Pagi hari yang berganti siang, kemudian
malam. Bagai daun yang gugur dan tumbuh lagi, sungai yang mengalir dan awan
yang ditiup angin, antara ada dan tiada saling terjalin.
Mungkin selaras dalam gamelan sakral
Sekatenannya orang Jawa, kelengangan antara kala gong ditabuh memberikan
kesadaran akan bunyi. Bagitu pula ruang kosong memperkuat kesadaran akan garis
tepi dari patung karya Henry Moore.
Miyagi, selain berlatih Tai Chi
Chuen dan Pakua Chang, juga pada waktu yang sama ia belajar teori dari buku
tua. Setelah ia kembali dari negeri Cina, ia membandingkan Cina Kempo dan Okinawa-te.
Ia mengadopsi latihan pernafasan unik dari Cina yang dinamakan “Ikibuki”, cara
persiapan yang penting untuk menguasai Karate-Do.
Ada juga sejarawan lain yang
menuliskan bahwa selama di Cina, Chojun Miyagi berlatih Pa-kua Hsing-I,
Mi-Tsung-I dan “tiger crane” Shaolin.
Kemudian, ia belajar gaya lain dan
memperkenalkan baik Kempo Cina maupun Okinawa-Te dan kemudian menambahkan
dengan gagasan orisinalnya sendiri. Demikianlah proses kelahiran “Go-Ju-Ryu”.
Nama “Go-Ju-Ryu” telah ditransfer
dari “Bubishi” (dalam bahasa Cina: Wu Bei Zhi), sebuah buku kuno yang
didokumentasikan dalam arsip Cina. Mengenai Bubishi ini akan saya jelaskan
dalam sub bab berikut. Ada delapan ungkapan tentang “Kyo” yang dikenal dengan
istilah “Hogoju”, yang mengandung makna metode menarik dan menghembuskan
nafas “Go” (keras) dan “Ju” (lunak), dan itulah yang dinamai Go-Ju-Ryu.
Miyagi mengajar karate pada sekolah pelatihan polisi Okinawa, juga di suatu
sekolah bisnis publik Naha, pada sekolah Master Okinawa dan pada Pusat Kesehatan
Okinawa. Di era 4 Showa (1929), Miyagi diundang sebagai dosen tamu kehormatan
oleh suatu klub karate yang berlokasi di Universitas Kyoto, Miyagi telah
diundang untuk mengajar secara tetap sebagai Shihan oleh Ritsumeikan
Universitas. Ia mengembangkan metodenya ke seluruh Jepang dan inisiatif
memperkenalkan Goju-Ryu. Selama waktu itulah, Gogen Yamaguchi mengenal Shihan
Miyagi dan oleh Miyagi, Yamaguchi dibebani tanggung jawab untuk menyebarkan
metode ciptaan Miyagi dan untuk mengorganisirnya, Gogen Yamaguchi membentuk
Jepang Karate-Do Gojukai Association.
Shihan Miyagi kemudian diundang ke
Hawaii oleh Shimpo Co dan mengajar Karate di sana selama satu tahun. Juga, ia
mengajarkan Goju-Ryu Karate-Do di Jepang dan di luar Jepang. Untuk itu Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Jepang memberi award pada Miyagi. Setelah perang
dunia yang kedua, ia kembali ke Okinawa dan bekerja untuk pemerintahan sipil
sebagai pelatih pendidikan jasmani. Di era Showa 28 (1953) Oktober, ia
meninggal.
Bagaimana asal mula dinamakannya
perguruannya sebagai perguruan Goju-Ryu? Dalam acara Turnamen Seni Bela Diri di
Jepang pada tahun 1930, Sensei Shinzato Jin’an (murid senior Chojun Miyagi)
turut berdemonstrasi. Di dalam turnamen itu, seorang Master Ko-Budo menanyakan
padanya, berasal dari perguruan apa? Dan Shinzato Jin’an tentu saja tidak dapat
menjawabnya, karena hingga saat itu Chojun Miyagi belum pernah memberi nama
perguruannya.
Sekembalinya dari Jepang, Shinzato
Jin’an mempertanyakan perihal nama perguruan itu pada Miyagi, dan barulah
Miyagi sadar bahwa nama perguruan sangat penting demi pengembangannya.
Chojun Miyagi memilih nama Goju Ryu
untuk perguruannya. Dalam sejarah kekaratean, Miyagilah master yang pertama
memberi nama perguruannya, dan belakangan baru diikuti oleh master lain.
Secara resmi, Goju-Ryu digunakan
ketika tahun 1933 Miyagi (berkat jasa Gogen Yamaguchi) mendaftarkan nama
perguruannya pada Butokokai Jepang. Dan pada tahun 1936 Miyagi ke Cina lagi
untuk memperdalam ilmu bela diri Cina guna kelengkapan materi merumuskan metode
lebih lengkap bagi kurikulum Goju-Ryu. Dalam kunjungan kali ini, lamanya adalah
dua bulan di Cina.
Gogen Yamaguchi yang mulai belajar
Goju-Ryu Karate-Do dari Maruta, tukang kayu dari Okinawa di kota asal
Yamaguchi, kemudian dari Meitoku Yagi dan Jitsuei Yogi, keduanya adalah murid
Chojun Miyagi. Dan kemudian Yogi memperkenalkan Yamaguchi pada Chojun Miyagi,
dan selanjutnya Yamaguchi berlatih langsung dari Chojun Miyagi.
Persoalan lain yang juga sering
menjadi persoalan hukum di negara-negara yang marak seni bela dirinya seperti
Jepang dan Amerika Serikat adalah “hak atas lambang perguruan atau aliran”.
Logo “Kepalan Tangan Chojun Miyagi”
yang digunakan oleh Gojukai versi Gogen Yamaguchi, merupakan “hak patent” dari
IKGA yang dipimpin oleh Goshi Yamaguchi, dan jika digunakan oleh perguruan
lain, sekalian perguruan itupun mangajarkan Goju-Ryu, tetap ilegal dan dapat
dituntut di muka pengadilan.
Logo Kepalan Tangan Miyagi tersebut
didesain oleh Gogen Yamaguchi pada tahun 1932. desain itu legal setelah
didaftarkan di Jepang sebagai “Trademark” pada 9 Maret 1971, dengan nomor
registrasi 1268906 (C1:24, Specified Merchandise:Sporting Good) dan Trademark
Registration No. 1370905 (C1:21, Specified Merchandise: Accessories).
Undang-undang menentukan bahwa: “To
duplicate these Service Marks by way of printing, embroidering and founding or
to display it in public without authorization may constitute service mark
infringements and may be subject to litigation”.
Ketika melatih di Universitas
Ritsumeikan, pada tahun 1929, Gogen Yamaguchi mulai memperkenalkan konsep
latihan yang dinamakannya waktu itu “Jissen Kumite” (actual combat).
Pada tahun 1937, Gogen Yamaguchi
mendapat amanah dari Master Chojun Miyagi untuk mengepalai dan mengajarkan
Goju-Ryu di Jepang. Juga menerima nama “Gogen” dari Master Chojun Miyagi, dan
menerima gelar “Renshi” dari Dai Nippon Butoku-kai.
Pada tahun 1950, Gogen Yamaguchi
mendirikan All Japan Karate-Do Gojukai dan menjadi presidennya yang pertama.
Dalam perkembangan lebih lanjut, Gojukai Jepangpun tumbuh lebih dari satu
perguruan, dan Gojukai yang dipimpin oleh Gogen Yamaguchi lebih sering disebut
“Gojukai Yamaguchi”.
Pada tahun 1951, Gogen Yamaguchi
mendapat tingkatan “Ju Dan Hanshi” (DAN 10) dari Master Chojun Miyagi.
Pada tahun 1964, Gogen Yamaguchi
berpartisipasi membentuk The All Japan Karate-Do Federation.
Pada tahun 1969, Gogen Yamaguchi
memperoleh penghargaan tertinggi dari Kaisar Jepang, yaitu “Ranjuuho-sho”
award.
Gogen Yamaguchi senantiasa
mengajarkan:
“It is easy to listen to what you
are taught, but it is difficult to find what you have within yourself and
master it as your own”.
Dari ajaran Gogen Yamaguchi di atas
sehingga kita berkesimpulan, seorang instruktur Karate-Do, harus terlebih
dahulu mampu melakukan sendiri sesuatu yang dia ingin dilakukan ileh
murid-muridnya. Jadi sang instruktur itu yang harus terlebih dahulu
memperagakan apa yang diinstruksikannya kepada murid-muridnya.
Pada tahun 1975, Gogen Yamaguchi
mendirikan The Japan Karate-Do College dan lagi-lagi menjadi presidennya.
Instruktur dari Japan Karate-Do College itu adalah:
a. Gogen
Yamaguchi (Goju-Ryu).
b. Goshi
Yamaguchi (Goju-Ryu).
c. Gogyoku
Wakako Yamaguchi (Goju-Ryu).
d. Hironori
Ohtsuka (Wado-Ryu).
e. Iwata
Manzao (Shito-Ryu).
f. Tamae
(Rembukai).
g. Motokatsu
Inoue (Ryukyu Kobujutsu).
Shihan Paul Starling (Chief
Instructor dari Gojukai Karate-Do Australia) adalah lulusan pertama dari Japan
Karate-Do College itu.
Pada tanggal 30 April 1977, Gogen
Yamaguchi mendirikan I.K.G.A (International Karate-Do Gojukai Association).
Gogen Yamaguchi menjadi presiden pertama sekaligus Saiko Shihan pertama.
Kemudian setelah wafatnya Gogen Yamaguchi, digantikan oleh putranya yang
bungsu, Master Goshi Yamaguchi sejak tahun 1989.
KARATE-DO GOJUKAI INDONESIA
Didirikan oleh Setyo Hardjono pada tanggal 15 Agustus
1967 di Jakarta dengan berafiliasi pada Honbu Gojukai di Jepang. Pada masa
pecahnya FORKI, Drs. Setyo Hardjono berpihak kepada Anton Lesiangi dengan
membentuk Badan Kerjasama Olahraga Karate-Do Indonesia, kemudian membentuk
Federasi Olahraga Karate-Do Seluruh Indonesia (FKSI) dan terakhir bernama
Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia. Di masa hidupnya beliau mempunyai
asisten senior yaitu Richard Mendwijaya, Maskun Prasetyo dan Woerjono Rahmat.
GOJUKAI
KOMDA SUL-SEL
Didirikan oleh Sensei Richard Mendwijaya pada tanggal 27 April 1974, bersama dengan muridnya antara lain Achmad Ali, Howard Kowgam, H. Ibrahim Rum. Gojukai Komda Sul-Sel merupakan salah satu komisariat daerah gojukai yang tertua setelah Gojukai Komda DKI Jaya.
Didirikan oleh Sensei Richard Mendwijaya pada tanggal 27 April 1974, bersama dengan muridnya antara lain Achmad Ali, Howard Kowgam, H. Ibrahim Rum. Gojukai Komda Sul-Sel merupakan salah satu komisariat daerah gojukai yang tertua setelah Gojukai Komda DKI Jaya.
Sejarah Pembesar Gojukai Indonesia.
a. Shihan
Setyo Hardjono
Adalah pendiri Karate-Do Gojukai
Indonesia beliau lahir di Semarang pada tanggal 15 Agustus 1933, setamat SMA
beliau terpilih menjadi mahasiswa di Jepang karena memperoleh beasiswa
memperdalam seni bala diri pada mendiang Gogen Yamaguchi. Dimasa hidupnya
beliau meraih Dan 6 dan memperoleh penghargaan Dan 7 dari Honbu Gojukai Tokyo.
Murid-muridnya yang setia adalah Richard Mendwijaya, Wiryono Rahmat, Maskun Prasetya
dan Achmad Ali. Beliau wafat di Semarang pada tanggal 27 April 1979 bertepatan
dengan berdirinya Gojukai Komda Sul-Sel.
b. Sensei
Richard Mendwijaya
Pendiri Gojukai Sul-Sel, beliau
lahir di Jakarta tanggal 13 Agustus 1942. Tahun 1960-an beliau sangat populer
sebagai judoka tidak terkalahkan di Indonesia baik di even nasional maupun
tingkat olimpiade. Kemudian hijrah ke Karate Goju-Ryu dengan pertama kali
berlatih pada Sensei Ishi (orang Jepang yang menetap di Indonesia) dan akhirnya
beralih dibawah bimbingan Shihan Setyo Hardjono.
Ketika Shihan Setyo Hardjono wafat,
beliau langsung menjadi orang kedua di Karate-Do Gojukai Indonesia dengan
menduduki posisi Ketua Dewan Guru dan Direktur Gojukai Indonesia. Beliau
terakhir meraih Dan 4 langsung dari mendiang Hanshi Gogen Yamaguchi.
c. Shihan
Prof. Dr. Achmad Ali, SH, MH.
Lahir di Makassar tanggal 9
Nopember 1952, beliau mengenal dan mulai berlatih seni bela diri sejak usia 13
tahun tepatnya tahun 1965 pertama kali berlatih pencak silat di Gowa dan
Madura, Kuntao Jujitsu dan Judo yang akhirnya berlatih pada Karate-Do Gojukai
di bawah bimbingan Sensei Richard Mendwijaya. Kemudian memperdalam pada Alm.
Shihan Setyo Hardjono (Dan 6), Alm. Hanshi Gogen Yamaguchi (Dan 10), Shihan
Kikuchi (Dan 7), Sensei Akira (Dan 4), Sensei Shintsukin dan pada Shihan Goshi
Yamaguchi.
Beliau adalah dosen di Fakultas
Hukum Universitas Hasanuddin, Guru Besar di bidang Ilmu Hukum.
Di bidang karate beliau adalah
master Gojukai Indonesia pemegang Dan 6 dalam ujian internasional di Honbu IKGA
Jepang. Pada tanggal 22 Januari 1990 memperoleh kepercayaan lagi dari Honbu
IKGA sebagai perwakilan resmi di Indonesia sebagai Director dan sekarang sudah
Dan 7.
Promo Spesial :
BalasHapus★ Bonus 100% Win Beruntun 8x, 9x, 10x (dapat di Klaim Setiap Hari)
★ Bonus 10% Deposit Pertama !
★ Bonus 5% Deposit Setiap Hari
★ Bonus Cashback Mingguan 5% s/d 10%
★ Bonus Referral 7% + 2%
★ Bonus Rollingan 0,5% + 0,7%
Tersedia Permainan Judi Online :
» Bola / Sportsbook
» Sabung Ayam
» Casino Live
» Slot online
» Togel Online
» Bola Tangkas
» Tembak Ikan
» Poker
» Domino
» Dan Masih Banyak Lainnya.
Pendaftaran Hubungi Kontak Resmi Kami Dibawah ini (Online 24 Jam Setiap Hari) :
» Nomor WhatsApp : 0812–2222–995
» ID Telegram : @bolavitacc
» ID Wechat : Bolavita
» ID Line : cs_bolavita