Melatih Kemampuan Berbicara
Tak hanya
penampilan elegan. seorang profesional juga harus punya kemampuan bicara yang
baik. setiap orang punya kemampuan itu, asalkan ia mau belajar. Bagaimana cara
melatihnya?
Seorang profesional tidak hanya dilihat dari penampilan luarnya saja, tetapi juga dari tutur bahasa. Seringkali kita melihat cara bicara seseorang yang tidak menunjukkan dirinya seorang profesional. Apa yang perlu diperhatikan seorang profesional dalam bertutur kata?
Seorang profesional tidak hanya dilihat dari penampilan luarnya saja, tetapi juga dari tutur bahasa. Seringkali kita melihat cara bicara seseorang yang tidak menunjukkan dirinya seorang profesional. Apa yang perlu diperhatikan seorang profesional dalam bertutur kata?
PENGGUNAAN
ISTILAH ASING
Dalam pembicaraan dengan relasi, seringkali kita menyelipkan istilah atau kata-kata asing. Seperti: “Schedule saya sangat tight, saya mohon sebelum bertemu kita membuat appointment dulu....” Etiskah bila seorang profesional menggunakan bahasa yang seperti itu? Dari segi etis sebaiknya kita menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Alasannya, bahasa Indonesia mudah dimengerti setiap orang. Kita bisa tetap menggunakan bahasa asing, jika memang sulit mencari padanannya dalam bahasa Indonesia. Hanya sebaik-nya kita menguraikan maksudnya.
Lain halnya, jika lawan bicara kita mampu berbahasa Inggris. Maka, kita pengunakan saja bahasa itu dalam percakapan. Toh, bahasa Inggris adalah bahasa Internasional. Bahasa slank dalam percakapan sehari-hari juga bisa digunakan. Tapi sebatas untuk humor guna mencairkan suasana supaya tidak tegang.
TEKNIK BERBICARA YANG BAIK
Bicaralah ramah pada setiap orang. Perkataan/artikulasi pun harus jelas agar tidak terjadi miscommunication. Perhatikan pula pemilihan kata. Meski bertujuan baik, jika salah berkata-kata maka tujuan itu tidak akan tercapai. Lakukan kontak mata pada lawan bicara.
Saat bicara dengan atasan, usa-hakan fokus. Bicara seperlunya, Jangan ngelantur sehingga intinya malah tidak jelas. Kalau atasan memancing kita membicarakan masalah personal seorang rekan sekerja, sebagai bawa-han yang profesional sebaiknya kita berbicara diplomatis. Jangan menjelek-jelekan rekan kita.
TEKNIK BERBICARA DI DEPAN UMUM
Berbicara di depan umum bukanlah soal bakat. Kemampuan itu bisa dilatih. Seorang pendiam bisa tampil memikat di depan umum, asalkan ia mau belajar. Miliki kepercayaan diri. Kuasai bahan pembicaraan. Beberapa hal lain yang perlu diperhatikan:
Tunjukkan antusias terhadap situasi dan pendengar.
Lakukan kontak mata 5-15 detik, dan tatapan kita pun harus bekeliling bukan pada satu orang saja. Jadi, semua orang merasa diajak berbicara.
Perlihatkan senyuman agar lawan bicara fokus pada kita.
Sisipkanlah humor, karena humor akan menghilangkan kejenuhan. Hindari humor yang berbau porno.
Fokus pada pembicaraan. Tidak perlu memperlihatkan semua wawasan yang kita punya, karena akan menunjukan kita sok pintar.
Berikan pujian yang jujur pada orang lain, tanpa menyimpang dari maksud.
TEKNIK BERBICARA PROFESIONAL
Seorang profesional perlu mengenal teknik presentasi yang efektif, seperti yang disebutkan diatas. Ada tiga faktor penting lainnya:
Faktor verbal, 7 %. Menyangkut pesan yang kita sampaikan termasuk kata-kata yang kita ucapkan
Faktor vokal, 38 %. Intonasi, penekanan, dan resonansi suara.
Faktor visual, 55 %. Penampilan kita.
Jadi, jangan menyepelekan penampilan dan suara, sehingga orang yang mendengarkan tidak bosan. Kita harus pintar mengaturnya sehingga menciptakan suasana yang “hidup” dan dinamis.
TEKNIK MEMBUKA DAN MENUTUP PEMBICARAAN
Untuk mengawali suatu pembicaraan, adakanlah small talk, seperti mengucapkan selamat pagi, siang atau malam. Untuk memancing perhatian pendengar, lemparkan joke ringan. Setelah itu baru ke topik utama. Akhiri pembicaraan dengan ilustasi dan summary hasil pembicaraan di dalamnya. Jadi, jangan bicara dari A sampai Z, sebaiknya diringkas sehingga orang mengerti dan tidak melupakan pesan atau intisari pembicaraan.
BISA DIPELAJARI
Berbicara atau berkomunikasi secara profesional menuntut kesiapan tiga hal. Pertama wawasan atau materi yang kita sampaikan, kedua cara penyampaian yang meliputi gerak, intonasi suara, dan penekanannya, ketiga penampilan kita. Semua itu bisa kita pelajari asalkan kita mau. Milikilah motivasi untuk maju dan berkembang. Kita pasti mampu mencapai keberhasilan yang diinginkan.
Dalam pembicaraan dengan relasi, seringkali kita menyelipkan istilah atau kata-kata asing. Seperti: “Schedule saya sangat tight, saya mohon sebelum bertemu kita membuat appointment dulu....” Etiskah bila seorang profesional menggunakan bahasa yang seperti itu? Dari segi etis sebaiknya kita menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Alasannya, bahasa Indonesia mudah dimengerti setiap orang. Kita bisa tetap menggunakan bahasa asing, jika memang sulit mencari padanannya dalam bahasa Indonesia. Hanya sebaik-nya kita menguraikan maksudnya.
Lain halnya, jika lawan bicara kita mampu berbahasa Inggris. Maka, kita pengunakan saja bahasa itu dalam percakapan. Toh, bahasa Inggris adalah bahasa Internasional. Bahasa slank dalam percakapan sehari-hari juga bisa digunakan. Tapi sebatas untuk humor guna mencairkan suasana supaya tidak tegang.
TEKNIK BERBICARA YANG BAIK
Bicaralah ramah pada setiap orang. Perkataan/artikulasi pun harus jelas agar tidak terjadi miscommunication. Perhatikan pula pemilihan kata. Meski bertujuan baik, jika salah berkata-kata maka tujuan itu tidak akan tercapai. Lakukan kontak mata pada lawan bicara.
Saat bicara dengan atasan, usa-hakan fokus. Bicara seperlunya, Jangan ngelantur sehingga intinya malah tidak jelas. Kalau atasan memancing kita membicarakan masalah personal seorang rekan sekerja, sebagai bawa-han yang profesional sebaiknya kita berbicara diplomatis. Jangan menjelek-jelekan rekan kita.
TEKNIK BERBICARA DI DEPAN UMUM
Berbicara di depan umum bukanlah soal bakat. Kemampuan itu bisa dilatih. Seorang pendiam bisa tampil memikat di depan umum, asalkan ia mau belajar. Miliki kepercayaan diri. Kuasai bahan pembicaraan. Beberapa hal lain yang perlu diperhatikan:
Tunjukkan antusias terhadap situasi dan pendengar.
Lakukan kontak mata 5-15 detik, dan tatapan kita pun harus bekeliling bukan pada satu orang saja. Jadi, semua orang merasa diajak berbicara.
Perlihatkan senyuman agar lawan bicara fokus pada kita.
Sisipkanlah humor, karena humor akan menghilangkan kejenuhan. Hindari humor yang berbau porno.
Fokus pada pembicaraan. Tidak perlu memperlihatkan semua wawasan yang kita punya, karena akan menunjukan kita sok pintar.
Berikan pujian yang jujur pada orang lain, tanpa menyimpang dari maksud.
TEKNIK BERBICARA PROFESIONAL
Seorang profesional perlu mengenal teknik presentasi yang efektif, seperti yang disebutkan diatas. Ada tiga faktor penting lainnya:
Faktor verbal, 7 %. Menyangkut pesan yang kita sampaikan termasuk kata-kata yang kita ucapkan
Faktor vokal, 38 %. Intonasi, penekanan, dan resonansi suara.
Faktor visual, 55 %. Penampilan kita.
Jadi, jangan menyepelekan penampilan dan suara, sehingga orang yang mendengarkan tidak bosan. Kita harus pintar mengaturnya sehingga menciptakan suasana yang “hidup” dan dinamis.
TEKNIK MEMBUKA DAN MENUTUP PEMBICARAAN
Untuk mengawali suatu pembicaraan, adakanlah small talk, seperti mengucapkan selamat pagi, siang atau malam. Untuk memancing perhatian pendengar, lemparkan joke ringan. Setelah itu baru ke topik utama. Akhiri pembicaraan dengan ilustasi dan summary hasil pembicaraan di dalamnya. Jadi, jangan bicara dari A sampai Z, sebaiknya diringkas sehingga orang mengerti dan tidak melupakan pesan atau intisari pembicaraan.
BISA DIPELAJARI
Berbicara atau berkomunikasi secara profesional menuntut kesiapan tiga hal. Pertama wawasan atau materi yang kita sampaikan, kedua cara penyampaian yang meliputi gerak, intonasi suara, dan penekanannya, ketiga penampilan kita. Semua itu bisa kita pelajari asalkan kita mau. Milikilah motivasi untuk maju dan berkembang. Kita pasti mampu mencapai keberhasilan yang diinginkan.
Melatih Kemampuan Berbicara Di Depan Publik
Banyak orang
merasa kesulitan jika harus berbicara di depan publik. Ada yang merasa tegang,
ada pula yang kurang pede. Tak jarang seseorang berusaha menghindari jika harus
tampil dan berbicara di depan publik. Sebegitu sulitkah berbicara di depan umum
atau apakah keterampilan tersebut bisa dilatih?
Sedikit
cerita pribadi, saya dulunya adalah orang yang sangat malu dan gugup jika harus
berbicara di depan publik. Tak jarang saya lupa apa yang harus dikatakan. Namun
setelah melatih diri dengan cara-cara sederhana dalam keseharian, sekarang saya
merasa mantap jika harus berbicara di depan publik, bahkan jika harus diminta
secara mendadak atau impromptu. Apa rahasianya?
Berikut beberapa
tips untuk melatih kemampuan berbicara di depan publik yang sebagian merupakan
pengalaman pribadi saya:
1. Manfaatkan kesempatan berbicara di mana saja
Keterampilan
berbicara di depan publik sangat tergantung jam terbang. Semakin sering
dipraktekkan, akan semakin dikuasai dan lebih nyaman dilakukan. Karena itu,
jangan sia-siakan tiap kali Anda memiliki kesempatan berbicara. Apakah diminta
memberikan sambutan, memberi komentar, pidato singkat dan lain-lain. Gunakan
kesempatan tersebut dan latih kemampuan Anda. Tidak peduli apakah Anda menjadi
gugup atau berkeringat. Abaikanlah semua ketakutan dan kekhawatiran. Dalam
proses tersebut memang diperlukan situasi ketegangan sampai Anda bisa
menyelesaikannya dengan cara menjalani segala kekhawatiran tersebut.
2. Gunakan pertanyaan
Salah satu
cara yang saya gunakan adalah memaksakan diri untuk membuat minimal 1
pertanyaan setiap kali saya berada di sebuah forum. Apakah forum itu sebuah
training, workshop, meeting atau sekedar diskusi santai, manfaatkanlah dan gunakan
untuk mengajukan pertanyaan. Ini melatih keberanian sekaligus kemampuan
merangkai kata untuk menciptakan pertanyaan yang baik dan berkualitas. Mungkin
pada awalnya Anda berpikir saya tidak punya hal yang ingin ditanyakan. Maka
paksakanlah dan Anda akan terbiasa untuk menjadi orang yang aktif dalam setiap
forum tanpa harus menjadi dominan. Ingat, tidak ada pertanyaan yang bodoh, jadi
jangan pernah malu untuk bertanya.
3. Refleksi dan Resitasi
Setiap kali
Anda selesai mengerjakan suatu hal, coba refleksikan dengan berbicara sendiri
kepada diri Anda sendiri. Dengan cara ini Anda mencoba menerjemahkan apa-apa
yang ada dalam pikiran menjadi kata-kata yang harus dikomunikasikan. Proses ini
juga mirip dengan melakukan resitasi atau proses pengulangan setelah Anda
selesai membaca sebuah buku. Coba ceritakan kepada diri Anda sendiri apa isi
buku tersebut. Anda akan melatih kemampuan berbahasa lisan.
4. Latih Vokal
Melatih
vokal dapat dilakukan ketika Anda sedang sendiri dalam ruangan, di depan kaca,
atau bahkan di kamar mandi. Ucapkan kata-kata seolah-olah Anda sedang berbicara
di depan orang banyak. Bayangkan ada banyak mata yang memperhatikan Anda.
Rasakan kekuatan dari vokal Anda, intonasi yang digunakan, cepat lambatnya
suatu kata diucapkan dan seterusnya. Melatih vokal di sini mirip seperti orang
berlatih bernyanyi. Anda melatih membunyikan kata dengan benar, dengan intonasi
suara yang tepat dan dengan volume yang jelas di dengar tanpa harus terkesan
berteriak.
5. Biasakan berbahasa yang baik dan benar
Dalam
berbicara, ada kalanya kita memakai bahasa slang atau bahasa pergaulan
yang akrab. Ini merupakan hal yang biasa dilakukan jika berbicara dengan teman
akrab. Namun saya juga menyarankan agar Anda membiasakan berbahasa yang baik
dan benar, terutama ketika berbicara dengan orang lain. Dengan membiasakan berbahasa
yang baik dan benar, secara natural Anda akan menjadi pembicara alami yang
tutur katanya teratur, pilihan kalimatnya pas, alur bicaranya terstruktur dan
mudah dimengerti. Dengan demikian, setiap ada kesempatan apapun untuk berbicara
di depan umum, secara otomatis Anda dengan mudah dapat melakukannya tanpa harus
melakukan persiapan yang banyak.
Demikian
beberapa tips sederhana yang dapat membantu Anda melatih kemampuan berbicara di
depan umum. Ingat, practice makes perfect. Kemampuan berbicara di
depan publik tidak dimiliki secara tiba-tiba. Anda harus melatihnya,
mempraktekkannya, dan terus mengasahnya sampai akhirnya secara alami menjadi
pembicara publik yang baik. Selamat mencoba.
Anda punya
tips lainnya atau pengalaman menarik tentang hal ini? Silakan berbagi bersama
pembaca lain di kolom komentar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar